Mahasiswa IAIN Kediri Ikuti KKN Moderasi Beragama di Kabupaten Kuningan

Kabupaten Kuningan – LPPM IAIN Kediri. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama se-Indonesia tahun 2024 berlokasi di wilayah Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat.  Program yang dilaksanakan oleh  Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI ini sudah berjalan 4 tahun.

Dipilihnya Kecamatan Cigugur yang terletak di kaki Gunung Ciremai sebagai lokasi KKN karena masyarakatnya majemuk  baik secara etnis maupun keyakinan tetapi dapat hidup rukun secara turun temurun. Hal ini tentunya merupakan contoh nyata dari pengamalan moderasi beragama yang sesungguhnya.

Acara pembukaan KKN dilaksanakan di teras Pendopo Kabupaten Kuningan, Selasa (16/07/2024) yang diterima secara langsung oleh Penjabat Bupati Kuningan, Iip Hidajat dan dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI, Ahmad Zainul Hamdi, serta para dosen pendamping dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia.

Sedangkan acara pembekalan KKN dilaksanakan pada tanggal 17-18 Juli 2024 di Gedung Islamic Center Kuningan yang dihadiri oleh Sekretaris Jendral Kementerian Agama RI, Ali Ramdani. Kegiatan yang diikuti oleh 300 mahasiswa ini mengusung tema “Harmoni Bersama Umat Beragama”.

Dalam kegiatan KKN tersebut IAIN Kediri mengirimkan  6 mahasiswa yang  sebelumnya telah lolos seleksi dan siap ditempatkan di lokasi manapun. Ketua LPPM, Taufik Alamin dan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAIN Kediri,  Achmad Munif yang ikut mendampingi kegiatan tersebut, berharap bahwa lewat KKN ini, para mahasiswa dapat belajar langsung tentang kehidupan  masyarakat Cigugur yang beragam keyakinan dan etnis, tetapi mampu hidup berdampingan secara damai dan toleran.

Seluruh  peserta KKN akan disebar di enam desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Cigugur yaitu di Kelurahan Cisantana, Kelurahan Cigugur, Kelurahan Sukamulya, Desa Babakan Mulya, Desa Cileuleuy dan Desa Cipari. Selama 40  hari penuh, para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di  Indonesia, akan hidup dan belajar tentang toleransi, kerja sama dan kearifan lokal yang langsung bersama masyarakat. (*/tea/iqb)