Kerjasama Penelitian Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kota Kediri

Kabar LPPM.Kediri. Terwujudnya kondisi hubungan umat beragama yang rukun dan harmonis merupakan harapan seluruh masyaraka Indonesia yang plural. Kerukunan dalam keragaman ini patut terus dijaga. Begitu pula yang ada di Kediri. Masyarakat  Kediri sejak dahulu dikenal sebagai masyarakat yang toleran dan cinta damai, meskipun terdiri dari beragam aliran agama, kepercayaan, suku dan bahasa.

Dalam rangka untuk memastikan tingkat kerukunan dan toleransi yang ada di Kota Kediri, IAIN Kediri bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kediri melakukan survey penelitian tentang indeks kerukunan umat beragama.

“Kerja sama ini sudah berlangsung lama. Tahun 2022 ini sudah ke empat kalinya LPPM mengadakan kerjasama penelitian dengan BAPPEDA Kota Kediri tentang indeks kerukunan umat beragama. Dan alhamdulillah tahun ini indeks kerukunan umat beragama yang ada di Kota Kediri semakin meningkat. ” tandas Taufik Alamin, ketua LPPM IAIN Kediri.

Sebagaimana telah diketahui, bahwa indeks kerukunan umat beragama adalah metode untuk mengukur tingkat kerukunan antar umat beragama di suatu daerah atau negara. Angka tersebut diperoleh dari tiga kriteria yang diukur yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerja sama antarumat beragama.

Sementara itu, penyampaian hasil penelitian sementara tentang indeks kerukunan umat beragama dilaksanakan pada hari Jum’at (28/10) bertempat di aula kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kediri. Acara tahunan  tersebut dihadiri  oleh perwakilan perguruan tinggi, SKPD, Camat, tokoh masyarakat dan pengurus FKUB di Kota Kediri. 

Kegiatan FGD Penyusunan Dokumen Indek Kerukunan Umat Beragama tahun 2022 ini langsung dipimpin oleh Novi dari Bappeda Kota Kediri. Sementara itu, Ropingi yang mewakili tim peneliti menyampaikan hasil penelitiannya  bahwa tingginya indeks kerukunan umat beragama tidak bisa dilepaskan dari peran para tokoh agama maupun tokoh masyarakat sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan toleran.

“Dalam penelitian kali ini vareabel kebijakan pemerintah daerah kita masukkan untuk mengukur tingkat kerukunan. Karena hal ini sangat penting guna menjamin bahwa  toleransi yang sudah berlangsung sangat baik di masyarakat ini dapat secara terus menerus dipertahankan.” Tandasnya.

Tingginya toleransi yang ada di Kota Kediri menjadikan Kota Kediri sejak tahun 2018 masuk sepuluh besar kota paling toleran di Indonesia versi hasil survey Setara Institute. Atas prestasi tersebut, Pemkot Kota Kediri banyak menerima kunjungan dan studi banding dari daerah-daerah lain di Indonesia untuk belajar tentang toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Tinggalkan Balasan