Audiensi SES dengan LPPM IAIN Kediri

Selasa, 3 Desember 2019 jam 13.05 WIB, Barbara Hellinge sudah memasuki ruangan LPPM. Agenda yang ditampilkan adalah bagaimana membuat unit/lembaga menjadi lebih berkualitas. Pertemuan terbatas ini dihadiri oleh 16 orang yang terdiri dari crew LPPM dimulai dari ketua LPPM Bapak Dr. Muhammad Yasin, M.Pd. Kepala Pusat Penelitian Bapak Dr. Ropingi dan para staff beserta para pengelola jurnal kampus IAIN Kediri.

Miss Barbara Hellinge memulai pemaparannya dengan menceritakan pengalaman hidupnya sebagai managing quality di lembaga SES (Senior Experten Service). Setiap selesai pemaparan, kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Ibu Aini dari dosen prodi TBI (Tadris Bahasa Inggris). Sesi berikutnya adalah tentang tanya jawab yang diawali oleh bapak kepala LPPM, yang dilanjutkan oleh Bapak Kapuslit dengan beberapa pertanyaan.

Adapun saran/ rekomendasi dari Miss Barbara tentang peningkatan kualitas sebuah lembaga adalah komunikasi. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa suatu komunikasi antar pegawai unit/lembaga harus dilakukan setiap hari, bagaimana dalam suatu pekerjaan tiap orang/ pegawai mendapat tugas apa dan harus selesai kapan, harus jelas. Komunikasi harian ini memberikan manfaat bahwa semua pegawai mempunyai tugas, pokok dan fungsi masing-masing.

Seiring waktu yang semakin sore, suasana sudah mencair secara kekeluargaan. Banyak hal yang ditanyakan seperti perbandingan dunia akademisi antara di Jerman maupun Eropa dengan di Indonesia khususnya di IAIN Kediri. Miss Barbara menjelaskan bahwa untuk mendapatkan gelar professor bisa ditempuh melalui beberapa cara, yaitu melalui pendidikan di Universitas dan melalui jalur profesional kerja. Pemerintah tidak ada hubungannya atau tidak mengatur dunia akademisi. Gelar-gelar akademisi ditentukan oleh suatu komunitas akademisi, yang kebanyakan ada di sekitaran kampus/ universitas.

Dalam bidang penelitian-pun, pemerintah tidak berhak menggunakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti/akademisi, karena biaya/anggaran penelitian lebih bersifat independen atau mandiri, tidak ada campur-tangan dari pemerintah.

Kegiatan ini ditutup dengan cerita kehidupan pribadi Barbara Hellinge, yang mana hal ini (kehidupan pribadi orang barat) masih menjadi stereotype untuk dibahas secara umum, padahal tidak berlaku bagi semuanya, tidak termasuk Barbara.

Merujuk dari web IAIN Kediri ketika pertemuan antara Barbara Hellinge selaku perwakilan SES di bidang insurance quality dengan para wakil rektor, dijelaskan bahwa Barbara dan temannya dari Jerman akan berada di IAIN Kediri selama 3 minggu sebagai wujud kerjasama antara kampus IAIN Kediri dalam bidang internasional. http://iainkediri.ac.id/2019/11/26/iain-kediri-jalin-kerjasama-dengan-ses-tingkatkan-jaminan-mutu-dan-e-education/

Tinggalkan Balasan