Kabar LPPM Kediri. Sebanyak 20 Orang Mahasiswa KKN Kolaboratif yang berasal dari empat kampus yaitu IAIN Kediri, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIFA Sumbersari, dan UIT Lirboyo menghadiri sekaligus melakukan kerja bakti dalam peletakan batu pertama pembangunan tiga tempat peribadatan dalam satu komplek yang bertempat di SDN 2 Besowo Timur, Ds. Besowo, Kec. Kepung, Kab. Kediri. Acara ini dihadiri oleh Bapak Camat Kepung, POLSEK Kepung, Ketua PHDI Kepung, pemuka agama Islam serta Kristen, Kepala Sekolah SDN 2 Besowo dan tenaga pendidik yang ada, serta warga setempat. Tujuan dibangunnya tiga tempat peribadatan dalam satu komplek ini adalah untuk mengajarkan kepada peserta didik akan keragaman budaya sejak dini. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Yunus selaku Kepala Sekolah SDN 2 Besowo “Pembangunan ini sebagai sarana pendidikan untuk anak-anak agar mereka mendapatkan pembelajaran secara nyata akan keragaman budaya” ujarnya.
Pembangunan tiga rumah ibadah dalam satu komplek Sekolah SDN 2 Besowo Timur ini menjadi sorotan utama warga setempat. Proyek ini bertujuan untuk mempromosikan harmoni antar agama dan memfasilitasi kebutuhan spiritual masyarakat pada umumnya dan siswa khususnya. Proyek ini merupakan contoh konkret bagaimana masyarakat dapat hidup berdampingan dengan saling menghargai keyakinan masing-masing.
Komplek rumah ibadah ini mewakili 3 agama besar yang dianut oleh warga sekitar, yaitu Mushola Al-Amin, Rumah Ibadah Yohanes dan juga pura Guna Widya Dharma. Pihak SDN 2 Besowo Timur, berperan aktif dalam proyek pembangunan ini dengan memberikan lahan seluas 6×6 untuk pembangunan mushola, 4×4 untuk pembangunan rumah ibadah (kristen) dan 3,70×4,60 Pembangunan rumah ibadah ini disambut baik oleh masyarakat sekitar.
“Seneng sekali mbak, dan masyarakat sangat mendukung. Dengan dibangunnya tempat peribadatan ini anak-anak dapat dengan intens mendapatkan pendidikan keagamaan di sekolah” ujar Bu Asri dan Bu Tun. Hal tersebut juga disambut baik oleh Bapak Camat Kepung, dalam sambutannya beliau berkata “Hal yang tidak boleh ditinggalkan yaitu akhlak, apapun agamanya akhlaklah yang menyatukan persepsi. Harapan untuk kedepannya anak-anak Besowo Timur dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dengan akhlak dan moral yang baik. dibangunnya tiga tempat peribadatan ini juga mendukung penanaman karakter yang baik bagi anak-anak”
Pembangunan tiga rumah ibadah dalam satu komplek di SDN 2 Besowo Timur ini merupakan langkah maju dalam membangun kerukunan antar agama. Hal ini menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat di wilayah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam menjaga harmoni dan menghormati keberagaman agama.(Siti Nurlia, M.Hajril).