Studi Wawasan Kelembagaan

Kabar LPPM – Salatiga. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri mengadakan studi wawasan kelembagaan pada tanggal 10 Oktober 2022. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan workshop bersama tim LP2M Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga yang bertempat di ruang pertemuan lantai 1 gedung  rektorat.

“Kami sangat berbahagia mendapatkan kunjungan dari LPPM IAIN Kediri, di saat yang sama kampus kami sedang bertransformasi menjadi UIN. Semoga pertemuan ini menjadi ajang pembelajaran untuk pengembangan kelembagaan kita masing-masing,” Kata Prof. Irfan Helmy selaku ketua LP2M UIN Salatiga.

Dalam kesempatan tesebut, Dr. Taufik Alamin, M.Si selaku ketua LPPM IAIN Kediri menjelaskan tentang maksud dan tujuan kunjungan ke UIN Salatiga. Bahwa LPPM sebagai wadah penelitian, penerbitan dan pengabdian masyarakat ingin mengembangkan perannya sebagaimana yang telah digariskan dalam visi dan misi perguruan tinggi.”

Dalam acara studi wawasan kelembagaan ini, difokuskan pada startegi penguatan kelembagaan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA). Materi pokok  yang dibahas terutama tentang pengarus tamaan gender, yaitu. rangkaian strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam pengembangan institusi, kebijakan dan program kerja, termasuk di dalamnya disain dan pelaksanaan kebijakan, program, monitoring, dan evaluasi, serta dalam kerjasama dengan pihak luar dan atau pihak eksternal.

Terkait dengan tujuan diadakannya studi wawasan kelembagaan ke UIN Salatiga, Kepala PSGA IAIN Kediri, Lutfi Atmasari, M.Psi,  mengatakan bahwa untuk menciptakan kesadaran serta mengantisipasi dan menangani persoalan-persoalan yang terkait dengan gender dan anak membutuhkan kerangka kerja dan penguatan kelembagaan yang kuat. Selain itu menurut akademisi yang juga seorang psikolog ini,  partisipasi dan sinergi dari seluruh civitas akademika sangat mutrak diperlukan, guna terciptanya lingkungan kampus yang aman dan nyaman, karena adanya penghargaan yang adil dan setara antara lelaki dan perempuan.   

Selanjutnya forum banyak disisi dengan saling bertukar pikiran mengenai kajian-kajian yang menyangkut isu gender hingga bentuk sinergi dan afirmasi di bidang penelitian, penerbitan dan pengabdian masyarakat. Acara diakhiri dengan melihat ruangan  Rumah Jurnal disertai komitem untuk membangun kerja sama guna memajukan kedua institusi tersebut ke depannya..

Tinggalkan Balasan