OPTIMALKAN TRANSAKSI DIGITAL, MAHASISWA KKN GELOMBANG 2 IAIN KEDIRI KENALKAN QRIS KEPADA UMKM

Kabupaten Kediri – LPPM IAIN Kediri. Desa Puncu merupakan Desa yang terletak di lereng gunung kelud, tepatnya di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Di Desa Puncu terdapat beberapa Usaha Mikro, Kecil, & Menengah (UMKM) yang masih berkembang hingga saat ini. Guna mendukung dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi di Desa Puncu, para mahasiswa KKN 01 Puncu dari IAIN Kediri mengenalkan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kepada beberapa UMKM di Desa Puncu.

            Dalam pelaksanaan pengenalan pembayaran QRIS ini, para mahasiswa KKN IAIN Kediri Kelompok 01 IAIN Kediri melakukan tinjauan langsung kepada beberapa UMKM di Desa Puncu pada Senin, 13 Januari 2025. “Kami ingin mencoba membantu para UMKM di Desa Puncu agar lebih melek teknologi sehingga mampu bersaing di era digital ini. Dengan Qris, transaksi diharapkan akan lebih aman, cepat, dan praktis”, ujar Zidny (20), selaku Ketua kelompok KKN 01 Puncu IAIN Kediri.

            Tinjauan ini melibatkan beberapa pemilik UMKM, mulai dari pedagang durian, pedagang pisang, hingga penjual pentol kaki lima. Para mahasiswa menjelaskan bagaimana langkah-langkah untuk membuat QRIS melalui aplikasi GoPay, hingga simulasi dalam pengoprasian dalam menggunakan QRIS. Salah satu pemilik usaha, Ibu Sri Utami, pedagang durian dan pisang mengaku sangat terbantu dengan adanya pembayaran QRIS. “Kebanyakan disini pembeli luar kota, kalau pembelian dengan jumlah besar agak kesulitan jika harus transfer antar bank, lebih praktis kalau tinggal menunjukkan kode QR seperti ini” ujarnya.

            Selain melakukan tinjauan serta pendampingan dalam pendaftaran QRIS, mahasiswa KKN 01 Puncu juga membantu mencetak barcode serta modul tata cara pendaftaran QRIS untuk setiap UMKM.

            Para mahasiswa KKN 01 Puncu IAIN Kediri berharap, dengan adanya penerapan pembayaran QRIS ini, UMKM di Desa Puncu dapat lebih maju dan memiliki daya saing tinggi di tengah tantangan ekonomi digital yang semakin tinggi. Selanjutnya, mereka memastikan melakukan pedampingan lanjutan agar pelaku UMKM mampu memanfaatkan teknologi ini dengan optimal. (*tea/ iqb)